Cabang Cabang Biologi 100+ - Biologi merupakan pohon ilmu yang sangat besar. Karena luasnya bahan kajian biologi, biologi dibagi lagi menjadi cabang-cabang ilmu.
Biologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Bisakah kamu membayangkan,
ada berapa juta spesies makhluk hidup di yang adamuka bumi ini? Banyak
jutaan kan? Itulah sebabnya mengapa ilmu biologi punya aspek-aspek di dalamnya.
Oleh karena demi tujuan memudahkan manusia mempelajari ilmu ini, dibuatlah
cabang ilmu biologi. Dengan adanya cabang-cabang membuat manusia lebih fokus
mempelajarinya, lebih dalam pemahamannya, dan lebih banyak manfaat yang bisa
diambil untuk kesejahteraan manusia. Lalu apa saja cabang dari ilmu biologi?
Ayo perhatikan berikut 100+ cabang cabang biologi!
100+ CABANG-CABANG BIOLOGI
1. Acarologi, ilmu yang mempelajari tentang acarina (tungau);
1. Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya;
2. Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga;
3. Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh;
4. Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup;
5. Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi;
6. Apiari, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah;
7. Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba;
8. Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi);
9. Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri;
10. Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis;
11. Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul;
12. Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan;
13. Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup;
14. Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi;
15. Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu;
16. Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi;
17. Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa;
18. Botani, Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan;
19. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang lumut;
20. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak;
21. Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya;
22. Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya;
23. Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit;
24. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio;
25. Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone;
26. Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga;
27. Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan;
28. Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan;
29. Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya;
30. Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat;
31. Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang;
32. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim;
33. Farmakologi,ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia;
34. Fikologi, Ilmu yang mempelajari tentang alga;
35. filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya;
36. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh;
37. Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot;
38. Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit
tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara;
39. Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus;
40. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat;
41. Genetika kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel;
42. Genetika molukuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel);
43. Genetika , cabang genetika yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi;
44. Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium);
45. Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus;
46. Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal);
47. Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya;
48. Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan;
49. Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup;
50. Ikhtiologi, Ilmu yang mempelajari tentang ikan;
51. Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh;
52. Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah;
53. Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean;
54. Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa;
55. Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang molusk;
56. Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia;
57. Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel;
58. Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur;
59. Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organism;
60. Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot;
61. Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap;
62. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme;
63. Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematod;
64. Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal;
65. Neurologi, Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem sara
66. Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ;
67. Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya;
68. Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa;
69. Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung;
70. Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang;
71. Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata ( penyakit mata );
72. Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil;
73. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau;
74. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba;
75. Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen;
76. Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit;
77. Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit;
78. Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya;
79. Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ;
80. Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak;
81. Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup;
82. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primata;
83. Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel;
84. Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa;
85. Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa;
86. Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan paku;
87. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-par;
88. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik;
89. Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang;
90. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis;
91. Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia;
92. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel;
93. Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang lingkungan;
94. Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup;
95. Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi;
96. Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia;
97. Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup;
98. Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom);
99. Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wan ita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria;
100. Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus;
101. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan.
Semoga artikel mengenai 100+ CABANG-CABANG BIOLOGI Mudah dipahami dan bermafaat!
Artikel Terkait: Sistem Klasifikasi makhluk hidup beserta cabang ilmu biologi
Tags:
cabang cabang biologi, cabang biologi, cabang ilmu biologi, cabang cabang biologi dan contohnya, 100 cabang biologi, cabang biologi lengkap, cabang cabang biologi kelas 10, manfaat biologi, peranan biologi.