Blogger Jateng

Bedakan metode dalam pembelajaran


Metode mengajar adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa didalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami, dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Jenis-jenis metode dalam pembelajaran matematika tersebut antara lain :
1.      Metode Ceramah
a.       Defenisi metode ceramah
Metode ceramah adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dimana cara menyampaikan pengertian-pengertian materi pelajaran kepada anak didik dilaksanakan dengan lisan oleh guru didaam kelas.
Dapat disimpulkan metode ceramah dalam pembelajaran matematikaadalah suatu cara penyampaian bahan/ materi matematika kepada peserta didik melalui komunikasi lisan oleh pendidik di dalam kelas. 
b.      Kelebihan :
·         Ceramah merupakan metode yang mudah dan murah artinya dapat menampung jumlah siswa yang banyak tanpa memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap dan siswa mempunyai kesempatan untuk mendengarkan karena biaya yang diperlukan relatif lebih kecil.
·         Konsep yang disajikan  secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa.
·         Fleksibel : jika waktu sedikit bahan dipersingkat, diambil yang penting-penting saja, jika waktu banyak dapat disampaikan sebanyak-banyaknya.
·         Guru dapat memberikan tekanan-tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin.
·         Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun jumlah murid cukup banyak.
·         Isi silabus dapat diselesaikan dengan lebih mudah, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.
·         Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran tidak menghambat dilaksanakannya pelajaran.
·         Organisasi kelas dapat diatur menjadi lebih sederhana karena tidak memelukan setting yang beragam.
c.       Kelemahan :
·         Pelajaran berjalan membosankan, siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak berkesempatan menemukan sendiri konsep yang diajarkan. Siswa hanya aktif membuat catatan saja.
·         Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.
·         Materi yang dikuasai siswa sebagai hasil ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru.
·         Pengetahuan yang diperoleh dari hasil ceramah akan cepat terlupakan.
·         Melalui ceramah sangat sulit ditentukan apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi belajar menghafal (rote learning)

2.      Metode Ekspositori
Pembelajaran dengan Metode Ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen (dalam Wina Sanjaya) menamakan metode ekspositori dengan istilah strategi pembelajaran langsung (Direct Instruction). Karena dalam hal ini siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh karena metode ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan istilah metode “chalk and talk”.
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung.
Penggunaan metode ini siswa tidak perlu mencari dan menemukan sendiri fakta-fakta, konsep dan prinsip karena telah disajikan secara jelas oleh guru. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori cenderung berpusat kepada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi pembelajaran secara terperinci tentang materi pembelajaran. Metode ekspositori sering dianalogikan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama memberikan informasi.
a.      Kelebihan
·         Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
·         Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
·         Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
·         Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam strategi  pembelajaran ekspositori ini dilakukan melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Hal ini sangat penting untuk dipaham, karena tujuan yang spesifik memungkinkan untuk bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.
b.      Kelemahan
·         Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
·         Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
·         Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
·         Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi) dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.
·         Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran ekspositori lebih banyak terjadi satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru.
3.      Metode Demostrasi
a.       Pengertian
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.
b.      Kelebihan
·         Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
·         Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
·         Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
·         Siswa diharapkan lebih mudah dalam memahami apa yang dipelajari.
·         Memberi pengalaman praktis yang dapat membentuk perasaan dan kemauan anak.
·         Dengan metode ini masalah-masalah yang timbul dalam hati siswa dapat terjawab,siswa dirancang untuk aktif mengamati, menyesuakan teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri. 
c.       Kelemahan
·         Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapatmemakan waktu yang banyak.
·         Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
·         Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.
·         Metode ini sulit dilakukan apabila anak belum matang untuk melakukan eksperimen.
4.      Metode Dril (Latihan)
a.       Pengertian
Metode drill mengutamakan kemampuan untuk menghafal fakta-fakta matematika sedangkan metode latihan yaitu dapat menyelesaikan persoalan dengan cepat dengan menggunakan alat bantu.
Latihan diperlukan agar siswa terampil menyelesaikan soal-soal yang pengertian dan prosedur penyelesaiannya sudah dipahami.
b.       Kelebihan metode driil dan latihan
·         Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti berhitung.
·         Dapat memperoleh kecakapan mental seperti dalam operasi hitung
·         Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan serta kecepatan dalam pekerjaan
·         Pengertian siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulang
·         Siswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah dibiasakan
c.      Kelemahan metode driil dan latihan
·         Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan di arahkan kepada jauh dari pengertian.
·         Menimbulkan penyesuain secara statis kepada lingkungan.
·         Dapat menimbulkan verbalisme.
·         Siswa cenderung belajar secara mekanis
·         Dapat rnenyebabkan kebosanan
5.      Metode Tanya Jawab
a.       Defenisi metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab , terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
b.      Kelebihan :
·         Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali segar dan hilang kantuknya.
·         Meransang siswa untuk melatih dan mengembangkan pola pikir, termasuk daya ingatan.
·         Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
·         Metode ini dapat mengetahui kemampuan berfikir siswa dan kesistematisannya dalam mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam jawabannya.
·         Metode ini dapat mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa tentang apa yang sedang atau telah dipelajri. Dengan demikian dapat pula dijadikan sebagai bahan instropeksi bagi guru dalam hal cara belajar yang telah dilakukannya.
c.       Kelemahan metode tanya jawab
·         Siswa merasa takut apabila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang dan akrab.
·         Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami siswa.
·         Waktu sering banyak terbuang terutama apabila  siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
·         Guru masih tetap mendominasi proses belajar-mengajar. Biasanya guru kurang terbuka, dalam arti ingin jawaban siswa selalu sesuai dengan keinginannya.

d.      Untuk menghindari kelemahan metode tanya jawab guru hendaknya berlaku sebagai berikut:
·         Menghargai jawaban , pertanyaan, keluhan atau tindakan siswa bagaimanapun jelek mutunya.
·         Menerima jawaban siswa lalu memeriksanya dengan mengajukan pertanyaan.
·         Meransang siswa untuk aktif berpatisipasi dengan menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, atau mendemonstrasikan hasil berfikirnya di depan kelas atau papan tulis, atau memperlihatkan hasil karyanya.
·         Mengajukan petanyaan kepada sasaran yang sesuai dengan keperluan.
·         Bertindak atau bersikap seolah-olah belum tahu atau membuat kekeliruan yang disengaja.
6.      Metode Penemuan
a.       Defenisi metode penemuan
Ditinjau dari  arti katanya ‘discover’berarti menemukan.dan ‘discovery’ adalah penemuan. Jadi metode penemuan dalam pembelajaran matematika adalah metode pembelajaran matematika dimana siswa dituntut untuk menemukan hal-hal yang baru seperti konsep, teorema, rumus, pola dan aturan matematika.
Model penemuan terbimbing menempatkan guru sebagai fasilitator. Guru membimbing siswa dimana ia diperlukan. Dalam model ini, siswa didorong untuk berpikir sendiri, menganalisis sendiri sehingga dapat ”menemukan” prinsip umum berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan guru.
b.      Kelebihan :
·         Siswa aktif dlam kegiatan belajar, sebab ia berfikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir.
·         Siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama di ingat.
·         Menemukan sendiri memberikan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi hingga niat belajarnya meningkat.
·         Siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks.
·         Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang
·         Mengembangkan kepribadian siswa menuju akhir kebenaran ilmu.
·         Memberikan pandangan ilmu yang lebih luas kepada siswa untuk menuju keberhasilan.
·         Memberi kesempatan siswa yang pandai untuk bekerja sendiri dan menyelesaikan pelajarannya lebih dahulu
·         Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan.
·         Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry (mencari-temukan).
·         Mendukung kemampuan problem solving siswa.
·         Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru, dengan demikian siswa juga terlatih untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
·         Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukanya.
·         Siswa belajar bagaimana belajar (learn how to learn).
·         Belajar menghargai diri sendiri.
·         Meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir bebas.
·         Melatih keterampilan-keterampilan kognitif siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain.
c.       Kelemahan metode penemuan
·         Metode ini banyak menyita waktu. Juga tidak menjamin siswa tetap bersemangat mencari penemuan-penemuan
·         Tidak tiap guru mempunyai selera atau kemampuan mengajar dengan cara penemuan. Kecuali tugas guru sekarang cukup berat
·         Tidak semua anak mampu melakukan penemuan
·         Tidak semua materi matematika dapat dikuasai dengan metode penemuan. Jika mungkin, tidak tersedia waktu yang cukup untuk menggunakan metode penemuan secara eksklusif.
·         Kegiatan yang bersifat fisik kadang-kadang dapat menutupi ide matematika yang hendak disampaikan. Bimbingan dan pengarahan yang kurang memadai membuat siswa hanya bermain-main.
7.      Metode Inkuiri
Ditinjau dari arti katanya ‘inquire’ berarti menanyakan , meminta keterangan atau menyelidiki dan ‘inquiry’adalah penyelidikan. Metode Inkuiri menurut Sumantri M. Dan Johar Permana (2000:142) adalah cara penyajian pelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru.
Metode inkuiri ialah metode mengajar yang paling mirip dengan metode penemuan. Beberapa perbedaannya adalah sebagai berikut:
·         Mengajar dengan penemuan biasanya dilakukan dengan ekspositori dalam kelompok-kelompok kecil (di laboratorium, bengkel, atau kelas). Sebenarnya mengajar dengan metode inkuiri dapat dilakukan melalui ekspositori, kelompok, dan secara sendiri-sendiri.
·         Dalam metode penemuan hasil akhir yang harus ditemukan siswa merupakan sesuatu yang baru bagi dirinya, namun sudah diketahui oleh guru. Dalam metode ini selain sebagai pengarah dan pembimbing, guru menjadi sumber informasi data yang diperlukan. Siswa masih harus mengumpulkan informasi tambahan, membuat hipotesis, dan mengujinya.
·         Pada metode inkuiri proses-prosenya lebih luas daripada discovery. Inkuiri mengandung proses-prose mental yang tingkatannya lebih tinggi daripada discovery seperti merumuskan problema, membuat hipotesis, mendesain eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan  dan menganalisis data serta menarik kesimpulan. Salah satu tujuan mengajar dengan inkuiri adalah agar siswa tahu dan mampu mentransfer pengetahuan kedalam situasi lain.
·         Sebuah contoh pengajaran penemuan dalam geometri adalah menarik jarak antara dua garis yang sejajar. Sejenis dengan ini, dalam inkuiri adalah menarik jarak antara dua garis yang bersilangan sembarang dalam ruang. Contoh-contoh topik lainnya untuk inkuiri adalah menentukan kepadatan lalu lintas di suatu perempatan, menentukan air yang terbuang percuma dari kran ledeng yang rusak, menentukan banyak air suatu aliran sungai.
a.      Kelebihan
·         Siswa ikut berpartisipasi secara aktif di dalam kegiatan belajarnya, sebab metode inkuiri menekankan pada proses pengolahan informasi pada peserta didik
·         Siswa benar-benar dapat memahami suatu konsep dan rumus, sebab siswa menemukan sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut.
·         Metode ini memungkinkan sikap ilmiah dan menimbulkan semangat ingin tahu para siswa.
·         Dengan menemukan sendiri siswa merasa sangat puas dengan demikian kepuasan mental sebagai nilai intrinsik siswa terpenuhi.
·         Penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjadi kepemilikan yang sangat sulit dilupakan.
·         Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.
·         Siswa tidak hanya belajar tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip, tetapi juga belajar tentang pengarahan diri sendiri, tanggung jawab dan komunikasi sosial.
·         Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk mendapatkan informasi lebih banyak.
·         Metode ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang dipelajari sehingga retensinya menjadi lebih menarik.
b.      Kelemahan Metode Inkuiri menurut Fat Hurrahman adalah:
·         Persiapan dan pelaksanaannya memakan waktu yang cukup lama.
·         Metode ini tidak efektif bila tidak ditunjang dengan peralatan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan.
·         Sukar dilaksanakan bila siswa belum matang kemampuan untuk melaksanakannya.
·         Belajar mengajar dengan inkuiri memerlukan kecerdasan anak yang tinggi.
·         Inkuiri kurang cook pada anak yang usianya terlalu muda
·         Pelaksanaan memerlukan penyedfiaan berbagai sumber belajar dan fasilitas yang memadai yang tidak selalu mudah disediakan.
·         Pemecahan masalah mungkin saja dapat bersifat mekanistis , formalitas dan membosankan. Apabila hal ini terjadi ,maka pemecahan masalah seperti ini tidak menjamin penyelidikan yang penuh arti.
8.      Metode Permainan
Metode permainan adalah cara mengajar yang dilaksanakan dalambentuk permainan. Sedangkan metode permainan dalam pembelajaran matematikaadalah cara untuk menyampaikan pelajaran matematika dengan sarana bermain dan metode belajar dengan melakukan kegiatan yang menggembirakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional matematika yang menyangkut aspek kognitif, psikomotorik, atau efektif.
a.       Kelebihan
·         Keterampilan siswa dalam bidang matematika seperti menghitung dan menganalisis semakin meningkat.
·         Konsep – konsep matematika akan lebih mantap untuk dipahami.
·         Kemampuan manemukan dan memecahkan masalah meningkat.
·         Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian.
·         Metode ini akan menarik perhatian anak sehingga suasana kelas menjadi hidup.
·         Anak dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri.
·         Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur.
·         Siswa lebih tertarik dan termotifasi untuk belajar matematika. 
b.      Kelemahan
·         Tidak semua topik pelajaran dapat diterapkan metode permaianan di dalam proses pembelajaran.
·         Metode permainan ini kurang efektif dilaksanakan karena memerlukan banyak waktu dalam proses pelaksanaannya.
·         Pada proses pelaksanaan metode permainan dapat terjadi ha-hal yang tidak diinginkan, misalnya terjadi pertengkaran.
·         Metode permainan yang dilaksanakan di dalam kelas akan menimbulkan kegaduhan yang tentunya dapat mengguanggu kegiatan belajar mengajar kelas lainnya.
9.      Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah metode di mana siswa diberi tugas di luar jam pelajaran. Dalam metode ini siwa tidak hanya mengerjakan tugas di rumah, tetapi dapat diperpustakaan, di laboratorium, dll. Metode ini bertujuan agar guru menetahui apakah materi yang ia ajarkan telah di pahami siswa. Selain itu untuk melatih anak-anak menjadi rajin.
Metode pemberian tugas ini sering disebut metode tugas. Tugas yang paling sering diberikan dalam pengajaran matematika adalah pekerjaan rumah yang diartikan sebagai latihan menyelesaikan soal-soal. Kecuali ini, dapat pula menyuruh siswa mempelajari lebih dulu topik yang akan dibahas; menyuruh mencari bukti lain dari sebuah teorema; menyuruh membaca sejarah perkembangan geometri pada zaman mesir purba.
Metode tugas mensyaratkan adanya pemberian tugas dan adanya pertanggungjawaban dari siswa. Tugas ini dapat berbentuk suruhan-suruhan guruseperti contoh-contoh di atas. Tetapi dapat pula timbul atas inisiatif siswa setelah disetujui oleh guru. Hasilnya dapat lisan atau tulisan.
Maksud pemberian soal-soal pekerjaan rumah adalah agar siswa terampil menyelesaikan soal, lebih memahami, dan mendalami pelajaran yang diberikan di sekolah. Selain itu juga agar siswa biasa belajar sendiri, menumbuhkan rasa tanggungjawab, dan sikap positif terhadap matematika. Karena itu janganlah memberi tugas yang terlalu sukar sehingga siswa tidak mempunyai waktu untuk melakukan tugas lain dari sekolah atau kegiatan lain di luar sekolah. Juga jangan memberikan soal terlalu banyak, walaupun mudah. Sering memberikan soal-soal yang banyak dan sukar dapat mengakibatkan siswa putus asa. Komposisi soal hendaknya terdiri dari yang mudah, sedang, sukar, dan tidak terlalu banyak. Memberikan tugas yang berlebihan tidak akan menimbulkan sikap-sikap yang positif, malah mungkin menjadi sebaliknya.
Kecuali tugas menyelesaikan soal-soal, dapat pula diberikan tugas membuat atau merancang model-model, alat-alat, atau permainan yang berhubungan dengan pelajaran matematika. Misalnya melalui membaca buku mengenai alat peraga atau permainan matematika, mereka dapat menghasilkan karya-karya tersebut. Berikan kesempatan untuk mendemonstrasikannya kepada teman-temannya dan simpanlah hasil karya itu di laboratorium matematika. Hal-hal seperti ini akan menimbulkan kepuasan instrinsik dan selanjutnya sikap positif terhadap pelajaran matematika.
a.       Kelebihan
·         Dapat memupuk rasa percaya diri sendiri
· Dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari, mengolah menginformasikan dan mengkomunikasikan sendiri.
·         Dapat mendorong belajar, sehingga tidak cepat bosan
·         Dapat mengembangkan kreativitas siswa
·         Dapat mengembangkan pola berfikir dan ketrampilan anak
·         Baik sekali untuk mengisi waktu luang yang konstruktif.
·         Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan.
·         Membiasakan anak giat belajar.
b.      Kelemahan
·         Tugas tersebut sulit dikontrol guru kemungkinan tugas itu dikerjakan oleh orang lain yang lebih ahli dari siswa.
·         Sulit untuk dapat memenuhi pemberian tugas
·         Pemberian tugas terlalu sering dan banyak, akan dapat menimbulkan keluhan siswa
·         Dapat menurunkan minat belajar siswa kalau tugas terlalu sulit
·         Pemberian tugas yangmonoton dapat menimbulkan kebosanan siswa apabila terlalu sering.
·         Khusus tugas kelompok juga sulit untuk dinilai siapa yang aktif.
·         Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual siswa dalam kemampuan dan minat belajar
·         Seringkai siswa tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup menyalin hasil pekerjaan teman saja
·         Apabila tugas itu selalu banyak atau terlalu berat, akan mengganggu keseimbangan mental anak.