Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pengantar Pendidikan / 2 SKS
KELAS: IB (PEND. MATEMATIKA
Disusun Oleh:
KUSTYADINDA WITAHEKSANTRI (2225142312)
UMMU AZIZAH (2225142280)
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU KEGURUAN
UNTIRTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemerintah melalui Kementerian dan Kebudayaan terus melakukan perbaikan dalam sistem pendidikan salah satunya melalui kurikulum. Kurikulum terbaru (kurikulum 2013) adalah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter. Kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrument untuk mengarahkan peserta didik menjadi :
1. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah
2. Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa da Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri
3. Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab
Pengenmbangan kueikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pemngembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencajup kiompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
1.2. Rumusan Masalah
· Bagaimana sistem pelaksanaan kurikulum 2013?
· Apa perbedaan kurikulum 2013 dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)?
· Apa kelemahan penerapan kurikulum 2013?
1.3. Tujuan Penulisan
· Mengetahui sistem pelaksanaan kurikulum 2013
· Mengetahui perbedaan kurikulum 2013 dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
· Mengetahui kelemahan penerapan kurikulum 2013
BAB II
LANDASAN TEORI
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tetapi belum terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Rumusannya berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda dengan kurikulum berbasis materi, sehingga sangat dimungkinkan terjadi perbedaan persepsi tentang bagaimana kurikulum seharusnya dirancang. Perbedaan ini menyebabkan munculnya berbagai kritik dari yang terbiasa menggunakan kurikulum berbasis materi.
Inti dari Kurikulum 2013 ada pada upaya penyederhanaan dan sifatnya yang tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi tantangan masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan:
1. Observasi
2. Bertanya (wawancara)
3. Bernalar
4. Mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Adapun obyek pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah: fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.
Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sistem Pelaksanaan Kurikulum 2013
Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.
Pada kurikulum 2013, penyusunan kerikulum dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru.
3.2 Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP
No | KTSP | Kurikulum 2013 |
1 | Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu | Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (Sikap, Keteampilan, Pengetahuan) |
2 | Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri | Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas |
3 | Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain | Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa) |
4 | Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda | Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar… |
5 | Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah | Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lainKonten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya |
6 | Tematik untuk kelas I-III (belum integratif) | Tematik integratif untuk kelas I-III |
7 | TIK mata pelajaran sendiri | TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain |
8 | Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan | Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge |
9 | Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XI | Tidak ada penjurusan SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat |
10 | SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi | SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap. |
11 | Penjurusan di SMK sangat detil | Penjurusan di SMK tidak terlalu detil sampai bidang studi, didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan |
3.3 Kekurangan dan Kelebihan Kurikulum 2013
3.3.1 Kelemahan
1. Kelemahan pertama, kurikulum 2013 bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional karena penekanan pengembangan kurikulum hanya didasarkan pada orientasi pragmatis. Selain itu, kurikulum 2013 tidak didasarkan pada evaluasi dari pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 sehingga dalam pelaksanaannya bisa membingungkan guru dan pemangku pendidikan.
2. Kelemahan lainnya, lanjut Wuryadi, pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013.
3. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
4. Wuryadi juga menilai tak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013.
5. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan. , pengintegrasian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar. Dewan Pendidikan DIY menilai langkah ini tidak tepat karena rumpun ilmu mata pelajaran-mata pelajaran itu berbeda.
3.3.2 Kelebihan
1. Keunggulannya jelas mendorong pada aspek kreatifitas dan inovasi pada anak didik sebagai upaya pengembangan karakter yang telah tertuang dalam program studi yang ada. Inilah yang dikatakan dengan pendidikan berbasis karakter.
2. siswa harus aktif dan kreaktif tak seperti kurikulum sebelumya materi di kurikulum terbaru ini lebih ke pemecahan masalah. Jadi siswa untuk aktif mencari informasi agar tidak ketinggalan materi pembelajar.
3. Penilaian di dapat dari semua aspek. Pengambilan nilai siswa bukan hanya di dapat dari nilai ujianya saja tetapi juga di dapat dari nilai kesopanan,religi,praktek,sikap dan lain lain
- Dana yang besar membuat peserta menikmati akomodasi dan konsumsi
- Memberi peluang guru untuk lebih kreatif, dan mengajak siswa untuk aktif dengan berbagai sumber belajar
- Membuat guru memiliki sikap yang terbuka untuk menerima kurikulum 2013
- Membuat guru memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 di sekolah
- Guru menjadi lebih memahami kurikulum 2013, walaupun masih terlihat kekurangan di sana-sini
- Ada praktik mengajar atau peer teaching yang membuat guru langsung praktik mengajar dari materi yang dikuasainya.
- Buku, dan kelengkapan dokumen disiapkan lengkap sehingga memicu dan memacu guru untuk membaca dan menerapkan budaya literasi
- Ada post tes, dan pre test untuk melihat tingkat kompetensi inti peserta yang harus dicapai
- Guru diharapkan mampu melaksanakan penilaian autentik dengan benar
- Membuat guru memiliki keterampilan membuat RPP, dan menerapkan pendekatan scientific secara benar.
DAFTAR PUSTAKA