Pengajaran dan pembelajaran kontekstual merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja.
Pembelajaran kontekstual terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami apa yang sedang diajarkan dengan mengacu pada pengalaman sesungguhnya.
CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
CTL menekankan pada berpikir tingkat lebih tinggi, transfer pengetahuan lintas disiplin, serta pengumpulan, penganalisisan dan pensintesisan informasi dan data dari berbagai sumber dan pandangan. Berikut 6 unsur kunci CTL:
1. Pembelajaran bermakna. Pemahaman, relevansi, penghargaan pribadi siswa bahwa ia berkepentingan terhadap konten yang harus dipelajari.
2. Penerapan pengetahuan. Kemampuan untuk melihat bagaimana dan apa yang dipelajari diterapkan dalam tatanan lain dan fungsi pada masa sekarang dan akan datang.
3. Berpikir tingkat lebih tinggi . siswa dilatih untuk menggunakan pemikiran kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu, atau memcahkan suatu masalah.
4. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar. Konten pengajaran berhubungan dengan standar lokal, negara bagian, nasional, asosiasi, dan industri.
5. Responsif terhadap budaya. Pendidik harus memahami dan menghormati nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan siswa, sesama rekan pendidik dan masyarakat tempat mereka mendidik.
6. Penilaian autentik. Penggunaan berbagai strategi penilaian yang valid mencerminkan hasil belajar sesungguhnya yang diharapkan siswa.
Pembelajaran kontekstual dapat dikatakan sebagai sebuah pendekatan pembelajaran yang mengakui dan menunjukan kondisi alamiah dari pengetahuan. Materi pelajaran akan tambah berarti jika siswa mempelajari materi yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka, dan menemukan arti didalam proses pembelajrannya.